| KITAB  NIKAH | 
| BAB NAFAQAH/PEMELIHARAAN | بَابُ  اَلنَّفَقَات   | |
| Hadits No. 1171 | ||
| 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Hindun binti Utbah  istri Abu Sufyan masuk menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan  berkata: Wahai Rasulullah, sungguh Abu Sufyan adalah orang yang pelit. Ia tidak  memberiku nafkah yang cukup untukku dan anak-anakku kecuali aku mengambil dari  hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah yang demikian itu aku berdosa? Beliau  bersabda: "Ambillah dari hartanya yang cukup untukmu dan anak-anakmu dengan  baik." Muttafaq Alaihi.  | َعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: (  دَخَلَتْ هِنْدُ بِنْتُ عُتْبَةَ -اِمْرَأَةُ أَبِي سُفْيَانَ- عَلَى رَسُولِ  اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم . فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنَّ أَبَا  سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ لَا يُعْطِينِي مِنْ اَلنَّفَقَةِ مَا يَكْفِينِي  وَيَكْفِي بَنِيَّ, إِلَّا مَا أَخَذْتُ مِنْ مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمِهِ, فَهَلْ  عَلَِيَّ فِي ذَلِكَ مِنْ جُنَاحٍ? فَقَالَ: خُذِي مِنْ مَالِهِ بِالْمَعْرُوفِ مَا  يَكْفِيكِ, وَيَكْفِي بَنِيكِ )  مُتَّفَقٌ  عَلَيْهِ | |
| Hadits No. 1172 | ||
| Thariq al-Muharib Radliyallaahu 'anhu berkata Ketika kami  datang ke Madinah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri di atas  mimbar berkhutbah di hadapan orang-orang. Beliau bersabda: "Tangan pemberi  adalah yang paling tinggi dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu:  ibumu dan ayahmu, saudara perempuan dan laki-laki, lalu orang yang dekat  denganmu dan yang lebih dekat denganmu." Riwayat Nasa'i. Hadits shahih menurut  Ibnu Hibban dan Daruquthni.  | َوَعَنْ طَارِقِ الْمُحَارِبِيِّ قَالَ: ( قَدِمْنَا اَلْمَدِينَةَ,  فَإِذَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَائِمٌ يَخْطُبُ وَيَقُولُ: يَدُ  اَلْمُعْطِي اَلْعُلْيَا, وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ: أُمَّكَ وَأَبَاكَ, وَأُخْتَكَ  وَأَخَاكَ, ثُمَّ أَدْنَاكَ أَدْنَاكَ )  رَوَاهُ النَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ  اِبْنُ حِبَّانَ, وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ | |
| Hadits No. 1173 | ||
| Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi  wa Sallam bersabda: "Hamba yang dimiliki wajib diberi makan dan pakaian, dan  tidak dibebani pekerjaan kecuali yang ia mampu." Riwayat Muslim.   | َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ  صلى الله عليه وسلم ( لِلْمَمْلُوكِ طَعَامُهُ وَكِسْوَتُهُ, وَلَا يُكَلَّفُ مِنْ  اَلْعَمَلِ إِلَّا مَا يُطِيقُ )  رَوَاهُ  مُسْلِمٌ  | |
| Hadits No. 1174 | ||
| Hakim Ibnu Muawiyah al-Qusyairy, dari ayahnya, berkata:  Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah hak istri salah seorang di antara kami?  Beliau menjawab: "Engkau memberinya makan jika engkau makan dan engkau  memberinya pakaian jika engkau berpakaian." Hadits yang telah tercantum dalam  Bab bergaul dengan istri.  | وَعَنْ حَكِيمِ بْنِ مُعَاوِيَةَ اَلْقُشَيْرِيِّ, عَنْ أَبِيهِ قَالَ:  ( قُلْتُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! مَا حَقُّ زَوْجَةِ أَحَدِنَا عَلَيْهِ? قَالَ:  أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ, وَتَكْسُوَهَا إِذَا اِكْتَسَيْتَ, وَلَا  تَضْرِبِ اَلْوَجْهَ, وَلَا تُقَبِّحْ )  اَلْحَدِيثُ وتَقَدَّمَ فِي عِشْرَةِ  اَلنِّسَاءِ.   | |
| Hadits No. 1175 | ||
| Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu dari Nabi Shallallaahu  'alaihi wa Sallam -dalam sebuah hadits tentang haji yang panjang- beliau  bersabda tentang istri: "Engkau wajib memberi mereka rizqi dan pakaian yang  baik." Riwayat Muslim.  | وَعَنْ جَابِر بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى  الله عليه وسلم -فِي حَدِيثِ اَلْحَجِّ بِطُولِهِ- قَالَ فِي ذِكْرِ اَلنِّسَاءِ:(  وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ)  أَخْرَجَهُ  مُسْلِمٌ   | |
| Hadits No. 1176 | ||
| Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa  Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Cukup berdosa orang yang  membiarkan orang yang wajib diberi makan." Riwayat Nasa'i. Dalam lafadz riwayat  Muslim: "Ia menahan memberi makan terhadap orang yang ia miliki."   | وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:  قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ  يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ )  رَوَاهُ النَّسَائِيُّ. وَهُوَ عِنْدَ مُسْلِمٍ  بِلَفْظِ: أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ | |
| Hadits No. 1177 | ||
| Dari Jabir -hadits marfu'- tentang wanita hamil yang  ditinggal mati suaminya, ia berkata: Tidak ada nafkah baginya. Riwayat Baihaqi  dan para perawinya dapat dipercaya, tapi ia mengatakan bahwa yang terpelihara  hadits itu mauquf.  | وَعَنْ جَابِرٍ -يَرْفَعُهُ, فِي اَلْحَامِلِ اَلْمُتَوَفَّى عَنْهَا-  قَالَ: ( لَا نَفَقَةَ لَهَا )  أَخْرَجَهُ اَلْبَيْهَقِيُّ, وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ,  لَكِنْ قَالَ: اَلْمَحْفُوظُ وَقْفُهُ   | |
| Hadits No. 1178 | ||
| Tidak ada kewajiban memberi nafkah ini juga terdapat  dalam hadits Fathimah Binti Qais riwayat Muslim, seperti yang telah lewat.   | وَثَبَتَ نَفْيُ اَلنَّفَقَةِ فِي حَدِيثِ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ  كَمَا تَقَدَّمَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ   | |
| Hadits No. 1179 | ||
| Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah  Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tangan yang di atas lebih baik dari  tangan yang di bawah, hendaklah seseorang di antara kamu mulai (memberi nafkah)  kepada orang yang menjadi tanggungannya. PAra istri akan berkata: "Berikan aku  makan atau ceraikan aku." Riwayat Daruquthni dan sanadnya hasan.   | وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ  صلى الله عليه وسلم ( اَلْيَدِ اَلْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ اَلْيَدِ اَلسُّفْلَى,  وَيَبْدَأُ أَحَدُكُمْ بِمَنْ يَعُولُ. تَقُولُ اَلْمَرْأَةُ: أَطْعِمْنِي, أَوْ  طَلِّقْنِي. )  رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَإِسْنَادُهُ  حَسَنٌ  | |
| Hadits No. 1180 | ||
| Dari Said Ibnu al-Musayyab tentang orang yang tidak mampu  memberi nafkah istrinya, ia berkata: Mereka diceraikan. Riwayat Said Ibnu  Manshur dari Sufyan dari Abu al-Zanad, ia berkata: Aku bertanya kepada Said Ibnu  al-Musayyab, apakah itu sunnah? Dia berkata: Ya, sunnah. Hadits ini mursal yang  kuat. Dari Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa ia menulis surat kepada komandan  militer tentang orang-orang yang meninggalkan istri mereka: yaitu agar mereka  menuntut dari para suami agar memberi nafkah atau menceraikan. Apabila mereka  menceraikan, hendaklah mereka memberi nafkah selama mereka dahulu tidak ada.  Dikeluarkan oleh Syafi'i kemudian Baihaqi dengan sanad hasan.   | وَعَنْ سَعِيدِ بْنِ  اَلْمُسَيَّبِ -فِي اَلرَّجُلِ لَا يَجِدُ مَا يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ- قَالَ: (  يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا ) أَخْرَجَهُ سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ: عَنْ سُفْيَانَ, عَنْ  أَبِي اَلزِّنَادِ, عَنْهُ. قَالَ: ( فَقُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ اَلْمُسَيَّبِ:  سُنَّةٌ? فَقَالَ: سُنَّةٌ ) وَهَذَا مُرْسَلٌ قَوِيَ.  | |
| Hadits No. 1181 | ||
| Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Ada seseorang  datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah,  aku mempunyai satu dinar?. Beliau bersabda: "Nafkahilah dirimu sendiri." Ia  berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi anakmu." Ia  berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi istrimu." Ia  berkata: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Nafkahi pembantumu."  Ia berkata lagi: Aku mempunyai satu dinar lagi. Beliau bersabda: "Engkau lebih  tahu (siapa yang harus diberi nafkah)." Riwayat Syafi'i dan Abu Dawud dengan  lafadz menurut Abu Dawud. Nasa'i dan Hakim juga meriwayatkan dengan mendahulukan  istri daripada anak.  | وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى  اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! عِنْدِي دِينَارٌ?  قَالَ: أَنْفِقْهُ عَلَى نَفْسِكَ قَالَ: عِنْدِي آخَرُ? قَالَ: أَنْفِقْهُ عَلَى  وَلَدِكَ قَالَ: عِنْدِي آخَرُ? قَالَ: أَنْفِقْهُ عَلَى أَهْلِكَ قَالَ: عِنْدِي  آخَرُ, قَالَ: أَنْفِقُهُ عَلَى خَادِمِكَ قَالَ عِنْدِي آخَرُ, قَالَ: أَنْتَ  أَعْلَمَ )  أَخْرَجَهُ اَلشَّافِعِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ, وَأَبُو دَاوُدَ,  وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ وَالْحَاكِمُ بِتَقْدِيمِ اَلزَّوْجَةِ عَلَى  اَلْوَلَدِ  | |
| Hadits No. 1182 | ||
| Bahaz Ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya  Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, kepada siapa aku  berbuat kebaikan?. Beliau bersabda: "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?.  Beliau bersabda: "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda:  "Ibumu." Aku bertanya lagi: Kemudian siapa?. Beliau bersabda: "Ayahmu, lalu yang  lebih dekat, kemudian yang lebih dekat." Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits  hasan menurut Tirmidzi.  | وَعَنْ بَهْزِ بْنِ حَكِيمٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ قَالَ: (  قُلْتُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! مَنْ أَبَرُّ? قَالَ: أُمَّكَ قُلْتُ: ثُمَّ مِنْ?  قَالَ: أُمَّكَ قُلْتُ: ثُمَّ مِنْ ? قَالَ: أُمَّكَ قُلْتُ: ثُمَّ مِنْ? قَالَ:  أَبَاكَ, ثُمَّ اَلْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ )  أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ,  وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحُسَّنَهُ  | |
| Hadits No. 1183 | ||
| Dari Abdullah Ibnu Amar bahwa ada seorang perempuan  berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya anakku ini perutkulah yang  mengandungnya, susuku yang memberinya minum, dan pangkuanku yang melindunginya.  Namun ayahnya yang menceraikanku ingin merebutnya dariku. Maka Rasulullah  Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya: "Engkau lebih berhak  terhadapnya selama engkau belum nikah." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits  shahih menurut Hakim.  | عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; أَنَّ  اِمْرَأَةً قَالَتْ: ( يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنَّ اِبْنِي هَذَا كَانَ بَطْنِي  لَهُ وِعَاءً, وَثَدْيِي لَهُ سِقَاءً, وَحِجْرِي لَهُ حِوَاءً, وَإِنَّ أَبَاهُ  طَلَّقَنِي, وَأَرَادَ أَنْ يَنْتَزِعَهُ مِنِّي فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اَللَّهِ  صلى الله عليه وسلم أَنْتِ أَحَقُّ بِهِ, مَا لَمْ تَنْكِحِي )  رَوَاهُ أَحْمَدُ,  وَأَبُو دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ  | |
| Hadits No. 1184 | ||
| Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa seorang  perempuan berkata: Wahai Rasulullah, suamiku ingin pergi membawa anakku, padahal  ia berguna untukku dan mengambilkan air dari sumur Abu 'Inabah untukku. Nabi  Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai anak laki, ini ayahmu dan ini  ibumu, peganglah tangan siapa dari yang engkau kehendaki." Lalu ia memegang  tangan ibunya dan ia membawanya pergi. Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits  shahih menurut Tirmidzi.  | وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ اِمْرَأَةً قَالَتْ: ( يَا  رَسُولَ اَللَّهِ! إِنَّ زَوْجِي يُرِيدُ أَنْ يَذْهَبَ بِابْنِي, وَقَدْ  نَفَعَنِي, وَسَقَانِي مِنْ بِئْرِ أَبِي عِنَبَةَ فَجَاءَ زَوْجُهَا, فَقَالَ  اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَا غُلَامُ! هَذَا أَبُوكَ وَهَذِهِ أُمُّكَ,  فَخُذْ بِيَدِ أَيُّهُمَا شِئْتَ فَأَخَذَ بِيَدِ أُمِّهِ, فَانْطَلَقَتْ بِهِ )   رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ, وَصَحَّحَهُ  اَلتِّرْمِذِيُّ  | |
| Hadits No. 1185 | ||
| Dari Rafi' Ibnu Sinan Radliyallaahu 'anhu bahwa ia masuk  Islam namun istrinya menolak untuk masuk Islam. Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi  wa Sallam mendudukkan sang ibu di sebuah sudut, sang ayah di sudut lain, dan  sang anak beliau dudukkan di antara keduanya. Lalu anak itu cenderung mengikuti  ibunya. Maka beliau berdoa: "Ya Allah, berilah ia hidayah." Kemudian ia  cenderung mengikuti ayahnya, lalu ia mengambilnya. Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.  Hadits shahih menurut Hakim.  | وَعَنْ رَافِعِ بْنِ سِنَانٍ; ( أَنَّهُ أَسْلَمَ, وَأَبَتِ  اِمْرَأَتُهُ أَنْ تُسْلِمَ فَأَقْعَدَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم اَلْأُمَّ  نَاحِيَةً, وَالْأَبَ نَاحِيَةً, وَأَقْعَدَ اَلصَّبِيَّ بَيْنَهُمَا فَمَالَ إِلَى  أُمِّهِ, فَقَالَ: اَللَّهُمَّ اِهْدِهِ فَمَالَ إِلَى أَبِيهِ, فَأَخَذَهُ )   أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَالْحَاكِمُ    | |
| Hadits No. 1186 | ||
| Dari al-Barra' Ibnu 'Azb bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi  wa Sallam telah memutuskan puteri Hamzah agar dipelihara saudara perempuan  ibunya. Beliau bersabda: "Saudara perempuan ibu (bibi) kedudukannya sama dengan  ibu." Riwayat Bukhari.  | وَعَنْ اَلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; ( أَنَّ  اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَضَى فِي اِبْنَةِ حَمْزَةَ لِخَالَتِهَا,  وَقَالَ: اَلْخَالَةُ بِمَنْزِلَةِ اَلْأُمِّ )  أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ    | |
| Hadits No. 1187 | ||
| Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Ali r.a, beliau  bersabda: "Anak perempuan itu dipelihara oleh saudara perempuan ibunya karena  sesungguhnya ia adalah ibunya."  | وَأَخْرَجَهُ أَحْمَدُ: مِنْ حَدِيثِ عَلَيٍّ  فَقَالَ: ( وَالْجَارِيَةُ عِنْدَ خَالَتِهَا, فَإِنَّ اَلْخَالَةَ وَالِدَةٌ  ) | |
| Hadits No. 1188 | ||
| Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah  Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila pelayan salah seorang di  antara kamu datang membawa makanannya, maka jika tidak diajak duduk bersamanya,  hendaknya diambilkan sesuap atau dua suap untuknya." Muttafaq Alaihi dan  lafadznya menurut Bukhari.  | وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ  صلى الله عليه وسلم ( إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ بِطَعَامِهِ, فَإِنْ لَمْ  يُجْلِسْهُ مَعَهُ, فَلْيُنَاوِلْهُ لُقْمَةً أَوْ لُقْمَتَيْنِ )  مُتَّفَقٌ  عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ   | |
| Hadits No. 1189 | ||
| Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam  bersabda: "Seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang ia kurung hingga  ia mati, lalu ia masuk neraka. Ia tidak memberinya makan dan minum padahal ia  mengurungnya. Ia tidak melepaskannya agar makan binatang serangga di tanah."  Muttafaq Alaihi. | وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى  الله عليه وسلم قَالَ: ( عُذِّبَتْ اِمْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى  مَاتَتْ, فَدَخَلْتِ اَلنَّارَ فِيهَا, لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ  هِيَ حَبَسَتْهَا, وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا, تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اَلْأَرْضِ )   مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ | |
 


 

Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik