Melenyapkan Masjid Al-Aqsa dari kota tua Yerussalem merupakan agenda besar yang tengah dilakukan Zionis Israel. Proses penggalian terowongan di bawah Haram al-Sharif yang berada di kota suci Al-Quds, sebelah timur Yerussalem, merupakan bukti betapa Zionis berupaya meruntuhkan kiblat pertama umat Islam itu.
Aktivitas penggalian terowongan di bawah tempat suci umat Islam itu terus dilakukan, meski Muslim di Palestina menolaknya. Akibatnya, pondasi Masjid al-Aqsa pun banyak yang mengalami kerusakan.
Foto menunjukkan sebuah parit sedang digali dengan latar belakang Masjid Kubah Batu |
Aktivitas penggalian terowongan yang dilakukan Israel di kota tua Al-Quds itu telah berlangsung selama 42 tahun. Rakyat Palestina dan beberapa organisasi di Israel, termasuk Israeli Committee Against House Demolition, mencium adanya rencana busuk di balik pembangunan terowongan itu. Tujuan utama Israel yang sebenarnya adalah menciptakan rute akses bawah tanah untuk menyerang al-Aqsa dan tem-tempat suci lainnya milik umat Islam.
Terowongan di bawah Masjid al-Aqsa yangdibuat oleh Israel jelas-jelas merupakan pelanggaran hukum internasional. (Foto diambil pada 3 Februari 2007) |
Tahun 2008, halaman Masjid al-Aqsa sudah mengalami longsor akibat tindakan penggalian Israel. Bahkan, air mancur dekat Qaitbay yang berada di bagian barat masjid telah ambruk. Syekh Salah sangat yakin, Israel ingin menghancurkan dan melenyapkan Masjid al-Aqsa dari Yerussalem.
“Mereka (Israel) mencoba menghancurkan Masjid al-Aqsa lewat penggalian ini. Mereka ingin melenyapkan bangunan suci ini dengan cara-cara yang seakan-akan alami, seperti sebuah gempa bumi,” papar Syekh Salah pada sebuah kesempatan. Israel pun tengah berupaya menghapus memori umat Islam di seluruh dunia dari Masjid al-Aqsa yang sebenarnya.
Keretakan tiang pondasi Masjid Al-Aqsa yang ditengarai akibat penggalian terowongan ilegal di bawah Masjid Al-Aqsa. |
Tak sedikit umat Islam yang secara tak sadar telah terpengaruh konspirasi Zionis itu. Begitu banyak umat Islam yang menganggap Masjid Kubah Batu sebagai Masjid al-Aqsa. “Zionis tengah berkonspirasi untuk menghilangkan Masjid al-Aqsa yang sebenarnya dari memori umat Islam’” tutur sebuah video yang ditayangkan YouTube.
Replika dari Haikal Sulaiman (Solomon Temple) yang ingin dibangun Zionis di atas kompleks Al-Aqsa |
Menurut Quraish, telah banyak bantuan moril maupun materil yang diberikan umat Islam, termasuk umat Islam dari Indonesia untuk Palestina. “Masalahnya aksi kebrutalan tersebut berlangsung cukup lama sejak 1948. Karena itu, yang terpenting bagaimana agresi itu bisa segera diselesaikan.”
Ketua Umum Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Muslimin Nasution, mengungkapkan, sudah sejak lama Zionis Israel selalu membuat ulah dengan berbagai dalih untuk menghancurkan Masjid al-Aqsa. “Sekarang ini alasannya ingin mencari harta karun yang ada di bawah Masjid al-Aqsa. Apakah ini masuk akal?” ungkapnya.
Padahal, Masjid al-Aqsa merupakan pusat sejarah bagi umat Islam di seluruh dunia. Menurut dia, Masjid al-Aqsa merupakan sejarah bagu umat Islam di seluruh dunia, karena Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Selain itu, Masjid al-Aqsa juga merupakan kiblat pertama bagi umat Islam di dunia.
Cendikiawan Muslim, DR. Adian Husaini, mengungkapkan sejak lama Zionis Israel berencana menghancurkan Masjid al-Aqsa.
“Menurut saya, Zionis Israel itu bukan sekedar punya niat jahat kepada Masjid al-Aqsa, tapi sejak lama yakni sejak tahun 1969 Zionis Israel berusaha menghancurkannya, untuk kemudian diganti dengan Solomon Temple. Dan itu sudah sangat terbukti.”
Berkat kepedulian media massa termasuk media elektronik dari seluruh dunia yang membongkar rencana buruk kaum Yahudi itu, papar Adian, upaya mereka meruntuhkan Masjid al-Aqsa mendapat perlawanan dari dunia. “Kita juga patut memuji dan bersyukur kepada anak-anak dan bangsa Palestina yang dengan gigihnya tanpa mengenal rasa takut kehilangan nyawa berusaha sekuat tenaga mempertahankan Masjid al-Aqsa,” cetus Adian.
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Komaruddin Hidayat, menyatakan, rapuhnya solidaritas negara-negara Arab merupakan salah satu faktor yang membuat Israel kian brutal terhadap umat Islam di Palestina dan makin berani mencaplok Masjid al-Aqsa.
Tentara Israel mengontrol keluarga Palestina yang ketakutan saat rumahnya sedang dihancurkan oleh Zionis di Yatta, selatan Hebron. |
Pemimpin Persatuan Ulama Dunia, Syekh Yusuf Al-Qardhawi, mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk menjadikan sebagai solidaritas kemarahan atas serbuan Zionis terhadap Masjid al-Aqsa.
Sumber : Tabloid Republika, Dialog Jumat, 6 November 2009
No comments:
Post a Comment