Pages

Tuesday, July 10, 2012

PARKIT : BERTAHAN HIDUP SEBULAN TANPA AIR

Parkit-parkit liar hidup di dataran Australia yang jarang sekali mendapatkan hujan. Karena mereka dapat memenuhi kebutuhan akan air dari biji-bijian yang dimakan, burung-burung ini dapat bertahan hidup dengan mudah tanpa minum air sebulan lamanya di musim-musim yang sangat kering. Air sangat penting artinya bagi parkit-parkit liar. Karena itu parkit mengatur hidup mereka sesuai dengan keadaan iklim. Misalnya, jika air tidak mencukupi, mereka akan berhenti berkembang biak dan mulai mencari tempat-tempat baru yang berair. Segera setelah mereka menemukan kumpulan air yang cukup banyak, mereka mulai bertelur.

Hanya dengan kuasa Allah-lah parkit-parkit ini mampu mengatur hidup mereka sesuai dengan keadaaan iklim. Mengingat kelangsungan jenis mereka merupakan hal yang penting, burung-burung ini tidak mau mengambil risiko dan langsung berhenti bertelur. Allah, Yang Maha Mengetahui dan menjaga ciptaan-ciptaan-Nya, mengilhami mereka untuk bersikap searif itu. Dalam sebuah ayat, Allah mewahyukan:
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (QS Al-Isra’: 44)

SUSUNAN BULU-BULU BURUNG
Perbedaan terpenting yang membedakan burung-burung dengan makhluk-makhluk lainnya jelas adalah kemampuan mereka terbang. Burung-burung dapat terbang berkat bulu mereka, yang ternyata memiliki bentuk sangat istimewa.

Bulu burung adalah sebuah benda ringan yang memiliki kekuatan untuk mengangkat dan dengan mudah kembali ke bentuk awalnya. Jika kita meneliti bulu burung di bawah mikroskop, kita akan melihat rancangan yang luar biasa. Pada bagian tengah tubuh burung terdapat sebuah tangkai pusat keras berbaling-baling, yang terdiri dari sepasang cabang di kedua ujungnya. Sepasang cabang ini disebut kait. Kait tersebut memiliki panjang dan kekuatan yang berbeda-beda, sehingga memungkinkan burung mengangkasa di udara.

Jika kita memeriksanya lebih teliti lagi, kita akan melihat bentuk yang lebih menarik lagi. Dari setiap kait terdapat rambut-rambut yang disebut “barbula.” Barbula tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada barbula ini terdapat pengait-pengait kecil. Barbula ini saling terkunci karena kait-kait seperti sebuah ritsleting.
Kait-kait ini terkatup bersama seperti dua lajur ritsleting. Barbula-barbula disatukan oleh kait-kait tersebut sedemikian rupa sehingga asap pun tidak dapat melewatinya. Jika kait-kait ini terbuka, burung cukup menggoyangkan tubuhnya atau mengocok bulunya dengan paruh agar bulu-bulu itu kembali seperti keadaan semula..

Agar dapat bertahan hidup, burung harus senantiasa menjaga bulunya tetap bersih, rapi, dan siap digunakan. Untuk merawat bulunya, burung menggunakan kantung minyak yang terletak di dasar ekornya. Mereka mengambil minyaknya dengan paruhnya, kemudian membersihkan dan memoles bulunya. Bagi burung-burung perenang, minyak ini mencegah air agar tidak membasahi kulit ketika kehujanan atau berada di air.

Satu hal lagi, burung-burung dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka.

Perhatikan bulu burung di bawah mikroskop. Kalian akan menyaksikan bentuk bulu yang bertautan dan saling mengait.
Setiap kelompok bulu pada suatu bagian tubuh tertentu memiliki fungsi-fungsi khusus. Misalnya, bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem. Ketika bulu sayap terentang luas saat burung terbang, wilayah permukaan meluas dan daya angkat pun meningkat. Ketika burung mengepakkan sayapnya ke bawah, bulu-bulu ini saling mendekat dan mencegah udara melewatinya. Ketika sayap mengangkat ke atas, bulu-bulu itu terbuka lebar dan membiarkan udara melewatinya. Guna mempertahankan kemampuan terbangnya, burung-burung merontokkan bulu mereka beberapa kali setahun. Bulu yang robek cukup besar atau bulu rusak yang tidak berfungsi dengan baik diperbarui dengan cepat.

Bentuk yang canggih ada pada bulu-bulu setiap burung. Semuanya memiliki keistiewaan yang memungkinkan burung terbang. Orang yang merenungkan apa yang dijelaskan di sini, dan menggunakan akalnya, akan melihat rancangan pada burung-burung tersebut dan memahami bahwa rancangan ini adalah ciptaan Allah. Memikirkan sifat burung saja bahkan sudah cukup untuk memahami betapa berkuasanya Allah. Difirmankan dalam Al Qur’an bahwa orang-orang yang beriman merenungkan ciptaan Allah.

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS Ali Imran: 189-191)

TEKNIK MEMBUBUNG YANG DILAKUKAN OLEH BURUNG
Terbang membutuhkan energi yang besar. Namun, burung adalah makhluk kecil dan energi yang tersimpan dalam tubuh mereka terbatas. Burung mendapatkan sebagian besar energi yang mereka perlukan dengan menggunakan teknik terbang yang istimewa. Melayang di udara tanpa mengepakkan sayap adalah salah satu teknik yang kerap mereka gunakan. Burung nazar, misalnya, menggunakan cara khusus atas dasar peningkatan gelombang panas agar dapat melayang pada ketinggian yang tepat. Dengan melayang dari satu gelombang panas ke gelombang panas lainnya, mereka dapat mengitari kawasan yang sangat luas dalam sehari.

Burung-burung yang berpindah tempat juga memanfaatkan teknik melayang untuk menghemat energi. Burung bangau, misalnya, menggunakan gelombang panas untuk terbang sepanjang perpindahan berlangsung. Bangau putih di Eropa Tengah berpindah untuk menghabiskan musim dingin di Afrika. Untuk itu, mereka harus menempuh jarak sekitar 7000 kilometer (4350 mil). Jika mereka mengepakkan sayapnya sepanjang perjalanan menuju tempat tujuan mereka, bangau-bangau ini harus beristirahat empat kali. Namun, bangau putih menyelesaikan perjalanannya dalam tiga minggu dengan melayang di antara gelombang-gelombang panas selama 6-7 jam setiap hari, sehingga menghemat sebagian besar energi mereka.
Karena laut menghangat lebih lambat dibandingkan daratan, tidak ada gelombang panas di atas laut. Karena itulah burung-burung yang berpindah ini lebih suka melewati daratan alih-alih melakukan perjalanan panjang melewati lautan. Kalian mungkin pernah menyaksikan kumpulan bangau yang melintasi langit beberapa kali setahun. Ini karena bangau-bangau juga lebih suka berpindah di atas daratan. Kalian mungkin tidak menyadari fakta bahwa udara hangat tidak ada di atas laut. Namun, burung-burung bangau mengetahuinya dengan baik.

Sementara itu, elang laut, camar dan burung laut lainnya menghemat energi mereka dengan menggunakan aliran udara yang disebabkan oleh gelombang-gelombang tinggi. Burung-burung laut yang terbang di atas gelombang memanfaatkan tekanan angkat udara yang membelok ke atas. Seperti tampak dalam contoh di sini, semua burung mengetahui teknik apa yang akan mereka lakukan, ke mana mereka akan pergi, dan jalur apa yang akan diambil. Burung-burung tidak pernah bingung ketika terbang dengan menggunakan aliran udara hangat atau menggunakan aliran udara yang timbul karena gelombang. Hal ini karena Allah mengilhami setiap makhluk dengan pengetahuan yang diperlukannya. Dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan gerakan burung di udara, dan menyatakan:

Tidakkah kamu tahu bahwasanya kepada Allah bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan (QS An-Nur: 41)

BURUNG AIR YANG MEMBELAH AIR BAGAIKAN GUNTING
Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal (QS Az-Zumar: 18)
Sebagian besar burung tidak dapat terbang jika sayap mereka tersentuh air. Ini karena air menyebabkan bulu-bulu sayap lengket satu sama lain, sehingga burung tak mampu menggerakkan sayapnya. Namun, walaupun burung-burung air menyelam ke dalam air sepanjang hari, tak terjadi apa pun pada mereka. Kalian pasti bertanya-tanya, mengapa dan bagaimana hal itu bisa terjadi?
Pada sayap-sayap burung perairan (yang hidup di dekat air) terdapat minyak khusus yang mencegah bulu-bulu sayap melekat satu sama lain ketika basah. Inilah mengapa burung-burung tersebut dapat menyelam ke dalam air tanpa kesulitan. Kendati demikian, skimmer (burung ‘peluncur’, terkenal dengan paruh panjang dan tajam. Warnanya bermacam-macam, namun kerap ada lebih satu warna dalam tubuhnya—penerj), salah satu jenis burung air, tidak memiliki minyak ini. Karena itu, tidak seperti burung-burung air lainnya, skimmer tidak dapat menyelam ke dalam air untuk berburu. Lantas, bagaimana ia menemukan makanannya jika tidak dapat masuk ke dalam air?

Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang telah menciptakan paruh bawah burung tersebut lebih panjang dibanding paruh atasnya. Ujung paruh bawah yang panjang ini peka terhadap sentuhan. Selain itu, sayap-sayap burung perairan telah dirancang dengan sempurna sehingga dapat melayang tepat dekat permukaan laut cukup lama tanpa mengepakkan sayap sama sekali. Ketika terbang, ia membelah permukaan air menggunakan paruh bawahnya seperti gunting. Segera setelah ujung paruh yang peka menyentuh mangsanya, burung dengan segera mengetahuinya, dan segera menangkapnya. Burung ini adalah salah satu bukti bahwa Allah adalah Pencipta semua makhluk.
... Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak
sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)
(QS Al An’aam: 59)

1 comment:

  1. Assalamu1alaikum...

    ditunggu berita terbaru tentang saudara2 muslim Kita di Rohingya. semakin banyak dan aktual beritanya, insyaAllah semakin besar kesadaran muslim lainnya untuk membantu.

    ReplyDelete