Sebuah penelitian baru menyebutkan bagi beberapa pria, penurunan berat badan mampu meningkatkan kadar testosteron mereka yang menurun. Studi ini pun menawarkan solusi baru untuk meningkatkan level hormon testosteron yang rendah selain menggunakan terapi.
Dr. Frances Hayes dari St. Vincent's University Hospital, Dublin, bersama timnya melibatkan 900 pria dengan kondisi gula darah tinggi, namun tidak terkena diabetes. Rata-rata usia para pria tersebut adalah 54 tahun.
Koresponden kemudian diberi tiga jenis perlakuan berbeda, yaitu obat diabetes metformin, pil tanpa kandungan apapun selain efek plasebo, serta perintah mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah kalori.
Ketika penelitian dimulai, para ahli juga mencatat bahwa para pria tersebut memiliki kadar testosteron rata-rata 20% lebih rendah daripada keadaan normal.
Setelah studi berakhir, koresponden pertama maupun kedua tidak mengalami peningkatan terhadap kadar testosteron mereka. Namun pria yang melakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan olahraga teratur mampu meningkatkan kadar testosteron mereka hingga 15%. Selain itu, kadar gula dalam tubuh juga ikut menurun, sehingga risiko serangan diabetes pun ikut berkurang.
"Penurunan berat badan tidak hanya menurunkan kadar gula dalam darah, namun juga meningkatkan produksi testosteron," terang Dr. Hayes, seperti yang dikutip dari My Health News Daily (27/06).
Studi mengenai hubungan antara penurunan berat badan dan level testosteron pada pria ini pun telah dilaporkan dalam pertemuan rutin Endocrine Society di Houston.
Dr. Frances Hayes dari St. Vincent's University Hospital, Dublin, bersama timnya melibatkan 900 pria dengan kondisi gula darah tinggi, namun tidak terkena diabetes. Rata-rata usia para pria tersebut adalah 54 tahun.
Koresponden kemudian diberi tiga jenis perlakuan berbeda, yaitu obat diabetes metformin, pil tanpa kandungan apapun selain efek plasebo, serta perintah mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah kalori.
Ketika penelitian dimulai, para ahli juga mencatat bahwa para pria tersebut memiliki kadar testosteron rata-rata 20% lebih rendah daripada keadaan normal.
Setelah studi berakhir, koresponden pertama maupun kedua tidak mengalami peningkatan terhadap kadar testosteron mereka. Namun pria yang melakukan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan olahraga teratur mampu meningkatkan kadar testosteron mereka hingga 15%. Selain itu, kadar gula dalam tubuh juga ikut menurun, sehingga risiko serangan diabetes pun ikut berkurang.
"Penurunan berat badan tidak hanya menurunkan kadar gula dalam darah, namun juga meningkatkan produksi testosteron," terang Dr. Hayes, seperti yang dikutip dari My Health News Daily (27/06).
Studi mengenai hubungan antara penurunan berat badan dan level testosteron pada pria ini pun telah dilaporkan dalam pertemuan rutin Endocrine Society di Houston.
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik