Hal tersebut disampaikan Haniyah saat menyambut kedatangan delegasi solidaritas dari Yaman yang tiba di Jalur Gaza, Ahad (15/7). Dia mengatakan, “Blokade dan perang terus berlalu dan pemerintah belum jatuh, perlawanan tidak akan diam dan Shalit tidak bisa pulang kecuali setelah Israel membebaskan 1047 pahlawan yang ditawan.”
Haniyah melanjutkan, “ Mereka belum bisa menghancurkan Gaza, namun Gaza menjadi pioner bagi umat dan mendapatkan dukungan mereka. Karena itu strategi musuh (Israel) telah gagal di Gaza dan perlawanan hari ini lebih kuat dibandigkan sewaktu agresi. rakyat Palestina bertekad untuk terus melanjutkan jalan ini sampai pembebasan semua tanah Palestina, al Quds, al Aqsha dan para pengungsi Palestina kembali ke tanah asal mereka diusir dari sana.”
Dia menambahkan, “Penjajah Israel tidak akan bengkit setelah hari ini dan tidak akan menduduki sejengkalpun setelah hari ini. Namun sebaliknya, sekarang waktu giliran bagi pembebasan.”
Dia menegaskan bahwa penjajah Zionis Israel sedang menuju kepunahan dan tidak memiliki masa depan di tanah Palestina.
Haniyah memuji delegasi Yaman yang berkunjung ke Jalur Gaza. Dia menegakan bahwa kunjungan mereka memperkuat semangat juang rakyat Palestina dan dukungannya. Ini membuktikan bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam menghadapi blokade dan agresi Zionis dan sekutunya.
Sementara itu ketua delegasi Yaman menegaskan bahwa rakyat negerinya “selamanya tidak akan melupakan isu Palestina dan akan terus bekerja untuk mendukung rakyat Palestina dan membelanya. Ketua delegasi mengatakan, “Kami datang untuk membangkitkan semangat Anda dan Anda membangkitkan semangat kami. Kami datang untuk menguatkan Anda dan Anda menguatkan kami. Kami bersama Anda, jiwa, harta dan semua yang kami miliki.”
(islamic-defenders)
No comments:
Post a Comment