Taliban Pakistan Ancam Serang Kepentingan Myanmar

Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP) pada hari Kamis mengancam akan menyerang Myanmar untuk membalas kejahatan terhadap Muslim Rohingya, kecuali Pakistan menghentikan semua hubungan dengan pemerintah dan menutup kedutaannya di Islamabad.

Dalam pernyataan yang jarang berfokus pada penderitaan Muslim di luar negeri, kelompok  payung Tehrik-i-Taliban (TTP) berusaha untuk menampilkan diri sebagai pembela pria dan wanita Muslim di Myanmar, mengatakan "kami akan membalas dendam darah Anda".

"Kalau tidak, kami tidak hanya akan menyerang kepentingan Burma di mana saja tetapi juga akan menyerang  satu per satu orang Burma di Pakistan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan Myanmar di Islamabad tidak segera memberi komentar mengenai pemberitaan ini.

TTP sering mengklaim serangan terhadap pasukan keamanan di Pakistan namun kemampuannya untuk melakukan aksi di negara lain  dipertanyakan. Namun, pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, terdapat bukti kelompok itu mendalangi upaya peledakan bom di Times Square yang urung terjadi di New York tahun 2010 dan seorang warga AS-Pakistan, Faisal Shahzad dipenjarakan seumur hidup.

Pemimpin TTP Hakimullah Mehsud juga dituduh di Amerika Serikat atas pembunuhan tujuh agen CIA yang tewas ketika seorang Yordania meledakkan dirinya di sebuah pangkalan AS di Afghanistan pada Desember 2009.

Konflik baru-baru ini di Rakhine antara penduduk Budha dan etnis Muslim Rohingya menyebabkan puluhan orang tewas dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Sementara itu, Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Ekmeleddin Ihsanoglu mendesak Presiden Myanmar, Thein Sein menangani isu penderitaan etnis Muslim Rohingya sesuai standar hak asasi internasional.

Dalam surat yang dikirim kepada pemimpin Yangon itu, Thein Sein diminta memberi jaminan keamanan pada etnis Muslim Rohingya sebagai penduduk Myanmar dan mengakhiri semua bentuk penindasannya.

[muslimdaily.net/dawn]