Headlines News :
Home » » The Evolution of an American Jihadi: The Case of Omar Hammami , Bagian 1

The Evolution of an American Jihadi: The Case of Omar Hammami , Bagian 1

Written By Anonymous on Wednesday, August 1, 2012 | 4:03 PM

Artikel ini (ditulis oleh penulis) untuk membahas karir Hamami di Al-Shabaab dari kedua sisi, memberikan porsi khusus dimana Hamami yang sebenarnya serta tulisan strategisnya dalam nama pena “Abu Jihad al-Shami”. Dengan mempertimbangkan semua karya tulis Hamami termasuk autobiografinya, artikel ini berusaha menggali untuk memberikan analisa detail mengenai profil salah satu Jihadis Barat yang paling popular, memberikan kontribusi bagi studi perkembangan strategi Jihad saat ini serta fenomena pejuang Muslim luar negeri.

Perjalanan Menuju Somalia
Hamami tinggal di Mesir selama beberapa saat, setelah ia mencoba dan gagal masuk untuk belajar di Universitas al-Azhar Kairo, ia berangkat ke Somalia pada bulan November 2006 dengan dalih (imigrasi) untuk mencari pekerjaan di Dubai. Ia melanjutkan perjalanan menuju negara Afrika Timur untuk mendukung “Islamic Courts Union (ICU)” sebuah pergerakan yang menggabungkan pengadilan lokal ber-syariah dengan beragam jajaran pelaku Islam di Somalia, yang berhasil mengendalikan kondisi damai pada paruh kedua tahun 2006 di Somalia Pusat dan bagian selatan, sebelum dihancurkan oleh penjajahan Ethiopia pada akhir Desember di tahun yang sama. Dalam autobiografinya, Hamami memberikan sorotan koreksi atas beberapa kesalahan pada militer ICU, termasuk pola pikir “kesukuan” dari beberapa pemimpinnya –seperti misalnya Syeikh Sharif, Syeikh Ahmad dan pemimpin klan Hawiye –dan upaya berlebihan untuk menduduki wilayah-wilayah, melampaui batas kekuatan “tentara pemula” yang dimiliki ICU pada saat itu. Pengalamannya pada tahun 2006-2007 memberikan pengaruh yang sangat dalam baginya, sehingga membuatnya mengambil sikap yang kuat dalam beropisisi terhadap upaya-upaya ekspansi premature berikutnya dan menggunakan taktik militer konvensional melalui perang gerilya daripada berhadapan langsung dengan musuh –sebab pertimbangan kekalahan jumlah, persenjataan dan teknologi yang dimiliki para Mujahid.

Setelah pecahnya perang gerilya oleh Al-Shabaab beserta pejuang Islam Somalia lainnya melawan penjajah Ethiopia, Hamami berpindah dari faksi militer yang dipimpin oleh Hasan al-Turki akibat perselisihan politis dan strategis, lalu bergabung dengan Al-Shabaab, yang berdiri tahun 2007 sebagai gerakan yang independen, terpisah dari ICU.
Omar Hamami, hingga pertengahan Maret 2012 merupakan sosok yang paling menonjol diantara pejuang dari luar yang bergabung dalam gerakan Jihad Al-Shabaab Somalia, yang tidak membuatnya malu hanya karena menjadi pusat perhatian. Dia muncul sebagai pejuang berwajah Barat dan berbahasa Inggris dalam sebuah wawancara pada bulan Oktober 2007 oleh kanal berita satelit al-Jazeera dengan para pejuang luar negeri yang direkrut Al-Shabaab, dan terus menjadi pusat perhatian media Barat meski setelah dia memutuskan dari publikasi dengan Al-Shabaab pada bulan Maret 2012.

Pada bulan Mei 2012, Hammami mengeluarkan bagian pertama dari autobiografinya yang menceritakan pengalaman hidupnya sebelum dan setelah melakukan perjalanan menuju perang saudara yang meletus di Somalia. Bagian pertama autobiografinya berisi 127 halaman, dikeluarkan dalam sebuah dokumen unduhan di situs web “the Scribd” pada pertengahan Mei. Setelah rilisnya, seseorang memberikan julukan baginya “somaliamuhajirwarrior” pada sebuah komentar dalam video original-nya di Youtube. Hamami juga menjelaskan dalam footnote-nya bahwa ia membuat karya tulisan sebagai penulis jihadis online dengan menggunakan nama bayangan “Abu Jihad al-Shami”, dan telah menyelesaikan 4 volume tulisan dengan total sekitar 300 halaman. Karyanya ini merupakan transformasi, sangat bertolak belakang dengan dirinya yang sebelumnya dikenal melalui lagu-lagu rap jihadis yang banyak diperolokkan, sekaligus menunjukkan sebuah upaya dari seorang native-Alabama yang ber-evolusi dari sekedar “mujahid” di medan perang menuju seorang pemikir ideology dan startegi yang terhormat sebagaimana Abu Mush’ab as-Suri yang sangat ia kagumi.

Hammami Sebagai Media Kampanye Al Shabaab

Terlepas dari perhatian besar yang diberikan media Barat terhadapnya, posisi Hamami yang sebenarnya masih diperdebatkan dan belum jelas. Departemen Keuangan Amerika Serikat, dalam pernyataannya terhadap Hamami sebagai teroris internasional, menyebutnya sebagai “seorang yang ahli siasat dalam militer, strategis dalam rekrutmen, sekaligus manager keuangan” bagi gerakan pejuang Somalia dan secara khusus menuduhnya sebagai perencana bom syahid pada bulan Oktober 2008 yang dibawa oleh seorang warga negara AS dan salah seorang rekan pejuang asing Shirwa Ahmed di Puntland. Gambaran ini berdasarkan sumber utama dari Al-Shabaab, namun masih bersifat tidak jelas dan kurang spesifik.

Dalam pernyataan-pernyataan dan video para pejuang dimana ia sering muncul atau disebut, Hammami setidaknya disapa dengan 3 panggilan khusus: al-akh, syeikh, dan al-qaid al-maydani. Al-akh berarti saudara, merupakan sapaan yang umum digunakan untuk mengacu pada rekan sesama Muslim. Syeikh berarti sapaan kehormatan yang mengacu pada seorang pemimpin, baik secara relijius ataupun sosial komunitas; bagaimanapun sapaan ini digunakan oleh para Jihadis secara khusus menentukan posisi tertentu dari individu dalam organisasi. Al-qa’id al-maydani diterjemahkan sebagai “komandan lapangan” dan sapaan ini menjelaskan peran Hammami dalam memimpin operasi militer di wilayah Bay dan Bakool di Somalia.
Dalam autobiografinya, Hammami menjelaskan pertemuan dengan beberapa pemimpin pendiri Al-Shabaab saat kedatangan mereka di kota pelabuhan Barawa di bagian selatan Somalia, setelah memutuskan keluar dari pasukan Hasan al-Turki. Ia menceritakan pertemuannya dengan para pemimpin Al-Shabaab seperti Ahmed “Mukhtar Abu al-Zubayr” Godane, Ibrahim al-Afghany, Mukhtar “Abu Mansoor” Robow, Adan Hashi ‘Ayro, dan Fuad Muhammad Khalaf “Shongole”. Hammami juga muncul dalam video Al-Shabaab bersama Robow, penyergapan di Bardale, video yang dirilis sekitar Maret 2009 itu memperlihatkan perencanaan dan eksekusi operasi militer saat mengepung kota Baidoa. Hammami, beberapa kali pernah muncul secara publik dalam acara-acara Al-Shabaab. Kemunculannya yang paling istimewa adalah pada saat konferensi para mujahid yang diselenggarakan di wilayah Lower Shabelle pada bulan Mei 2011, menyusul berita syahidnya Usamah bin Ladin di Pakistan. Konferensi yang berjudul “Kami Semua adalah Usamah”, dihadiri sejumlah pemimpin senior Al-Shabaab –dimana Hammami memberikan orasinya di dalamnya.
Abu Mansur bersama Mukhtar Robow
Hammami juga muncul dalam tiga video resmi yang diproduksi Al-Shabaab media: saat operasi penyergapan di Bardale, penampilan singkatnya dalam “Labbayk Ya Usama” dirilis pada bulan September 2009, dan dalam sebuah perayaan bagi putra-putra mujahid yang syahid di medan perang pada bulan April 2010. Dua lagu rap-nya dimunculkan saat penyergapan di Bardale –yang selanjutnya dikaitkan dengan produksi Ghaba dan dirilis independen oleh Al-Shabaab media. Kuliah umum bertajuk “Lessons Learned” yang dipresentasikan oleh Hammami merupakan penampilannya terakhir di publik bersama Al-Shabaab, dirilis olehnya secara independen di Youtube dan oleh forum internet Jihadi berbahasa Inggris Anshar al-Mujahidin pada 7 Oktober 2011, lalu berikutnya diterjemahkan oleh departemen media dari forum internet Jihadi Shumukh al-Islam –dirilis sebulan berikutnya.
Berselisih dengan Al-Shabaab

Hammami tidak menguraikan dengan jelas mengenai perselisihannya dengan Al-Shabaab, baik dalam video Youtube pada bulan Maret 2012 atau sejak pertama kali dia melakukan komunikasi media. Pada wawancara berikutnya, Abu Muhammad al-Somali – ia menyebutkan dirinya sendiri sebagai PR (humas) nya Hammami— yang mengklaim menjalankan kedua akun Hammami di internet yaitu akun “somalimuhajirwarrior” di Youtube dan akun twitter “abuamerican”, menyebutkan bahwa pertentangan sengit yang terjadi di dalam internal Al-Shabaab itulah yang memicu keberatan mujahid asal Alabama ini dengan kelompoknya.

Dalam wawancara tersebut, al-Somali –yang bisa jadi sebenarnya adalah Hammami sendiri—menyoroti beberapa paragraf di bagian pertama autobiografi Hammami, yang di-upload di “Scribd” oleh al-Somali pada pertengahan Mei lalu. Ditulis dengan menggunakan nama populer Amerika, Abu Mansur al-Amriki, menceritakan kisah hidupnya semenjak masa kecil hingga masa-masa awal sebagai pejuang asing di Somalia, dengan gaya narasi yang mirip dengan gaya berbicara Hammami yang khas remaja dan sesekali konyol. Belum bisa dipastikan apakah al-Somali itu adalah Hammami sendiri, meski al-Somali telah menyangkalnya baik di Twitter maupun melalui korespondensi email.

Bersambung.....
Diterjemahkan Tim MuslimDaily dari artikel milik Christopher Anzalone. Ia adalah mahasiswa bergelar Ph.D yang mengambil studi di Universitas McGill. Christopher pernah mengunjungi Yaman, Suriah, Libanon, Yordania, Arab Saudi, Perancis, Jerman, Palestina dan Israel. Ia melakukan penelitian tentang Islam, Syiah, gerakan politik Islam dan budaya Islam.
Raih Amal shalih sebarkan ini :

Silahkan berkomentar

Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islamic Defenders Community - All Rights Reserved
Islamic Defenders Community | Komunitas Pembela Islam