Islamic Defenders - HATAY -- Turki mulai menyerang Suriah. Penyerangan itu terjadi setelah Suriah lebih dahulu mengirimkan mortir ke Turki.
Mortir kiriman Suriah itu
menimpa daerah pedesaan Guvecci, Hatay, Turki, Sabtu (6/10) pagi. Mortir
itu jatuh tidak lama setelah pertempuran sengit terjadi antara pasukan
Presiden Suriah, Bashar al-Assad dengan para pemberontaknya di desa
Harabjoz, provinsi Idlib, Suriah.
Dogan News seperti dikutip
Aljazeera, Sabtu (6/10), melaporkan tidak ada yang terluka oleh mortir
yang mendarat sekitar 500 meter di luar desa. Warga desa bergegas keluar
dari rumah dan berkumpul di titik aman desa yang jauh dari daerah
perbatasan.
Tidak
lama kemudian, pasukan artileri Turki yang berbasis di sebuah batalion
militer dekat Guvecci segera merespon serangan tersebut. Penembakan
terbaru itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip
Erdogan menyerukan Suriah untuk tidak menguji kesabaran Turki. Sebab,
jika berani 'menyenggol' Turki, Erdogan menegaskan 'Negeri Dua Benua'
itu tidak akan segan bertindak.
Pertempuran antara Turki dan
Suriah tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa hari. Ketegangan
antara Turki dan Suriah dimulai Rabu (3/10) ketika tembakan Suriah
menghantam sebuah rumah di kota perbatasan Turki yang menewaskan dua
perempuan dan tiga anak-anak. Hal tersebut memicu serangan artileri yang
belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Turki.
Parlemen
Turki pada Kamis (4/10) memutuskan melakukan operasi lintas batas
militer di Suriah, yang kemudian memicu ketegangan antara tetangga yang
dulu sekutu dekat. Pertempuran pada Sabtu (6/10) muncul ketika kedua
pihak tampaknya mencoba untuk meredakan situasi.
Secara terpisah Kementerian luar
negeri Turki mengatakan Suriah telah menarik tank dan peralatan militer
lainnya jauh dari perbatasan pada Jumat (5/10).
Sementara itu, Amerika Serikat
(AS), Jumat (5/10) kemarin mengutuk apa yang dilakukan Suriah terhadap
Turki. Melalui juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, AS menyebut
tindakan Suriah terlalu agresif. Earnest mengatakan bahwa AS mendukung
Turki sebagai sekutu NATO.
Turki, bersama dengan
negara-negara lainnya menolak untuk melakukan intervensi militer, disisi
lain Assad juga telah berusaha untuk menghindari provokasi yang ia
yakini akan memicu intervensi asing.
*Sumber: ALJAZEERA/ROL
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik