Islamic Defenders - Teheran, - Anggota parlemen
Iran kembali berkomentar mengenai gencatan senjata antara pemerintah
Israel dan gerakan Hamas. Disebutkan bahwa persetujuan Israel atas semua
syarat gencatan senjata di Gaza menunjukkan rezim Zionis tak cukup kuat
untuk menghadapi perlawanan rakyat Palestina.
"Karena rezim Zionis tahu bahwa
pihaknya tidak punya kemampuan untuk menghadapi perlawanan Palestina,
Israel menerima semua syarat sehingga gencatan senjata bisa diumumkan
dan dengan melakukan hal ini, Israel menunjukkan telah menyadari
kelemahan dan ketidakmampuannya," cetus juru bicara Komite Keamanan
Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Seyyed Hossein Naqavi
Hosseini.
Diimbuhkan anggota senior
parlemen Iran itu, tangguhnya perlawanan para pejuang Hamas membuat
rezim Israel sadar pihaknya akan mengalami kekalahan yang memalukan,
jika terus melancarkan serangan ke Gaza.
"Setelah roket-roket perlawanan
Hamas ditembakkan, ketidakamanan terjadi di Israel. Karena itulah
mengapa di hari-hari terakhir, kita menyaksikan rezim Zionis memohon
untuk gencatan senjata dan meminta semua orang dan organisasi untuk
membantu menerapkan gencatan senjata," ujar Naqavi seperti dilansir
Press TV, Sabtu (24/11/2012).
Pada 14 November lalu, Israel
melancarkan serangan udara dan laut terhadap wilayah Jalur Gaza. Selama 8
hari Israel terus menggempur wilayah Gaza hingga menewaskan lebih dari
160 warga Palestina. Sekitar 1.200 orang lainnya luka-luka.
Di lain pihak, Hamas terus melancarkan serangan-serangan roket dan rudal ke wilayah Israel. Akibatnya, enam warga Israel tewas.
Akhirnya pada Rabu, 21 November
malam waktu setempat, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan
Hamas diumumkan di Kairo, Mesir. Sesuai kesepakatan gencatan senjata
itu, Israel harus "menghentikan semua kekejaman di darat, laut dan udara
termasuk serbuan dan menargetkan individu-individu".
Faksi-faksi Palestina juga harus
menghentikan "serangan-serangan roket dan semua serangan di sepanjang
perbatasan". Dalam perjanjian itu juga disebutkan, Israel akan
mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel
sejak tahun 2007.
Sumber:PressTV/Detik
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik