Headlines News :
Home » , , » Subhanalloh, Sholat Tahajjud juga Dapat Mencegah Kanker

Subhanalloh, Sholat Tahajjud juga Dapat Mencegah Kanker

Written By Anonymous on Monday, December 3, 2012 | 9:14 AM

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Israa’: 79).

Islamic Defenders - SHOLAT tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah, tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran.

Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, Pensyarah IAIN Surabaya, salah satu salat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker. Tidak percaya? “Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. Jika anda melakukannya secara rutin, benar, khusyu’, dan ikhlas, niscaya anda terbebas dari infeksi dan kanker,” ucap Sholeh.

Ayah dua anak ini bukan ‘tukang obat’ jalanan. Dia melontarkan pernyataanya dalam desertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Respons ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi.” Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu.

Selama ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah sholat tambahan atau sholat sunah. Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya, khusyu’ dan ikhlas. Secara medis, sholat itu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.

Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunah mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat, ketepatan gerakan, kekhusyukan, dan keikhlasan.

Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri, dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.

Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari normalnya anatara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-atau setelah pukul 24.00- normalnya antara 69-345 nmol/liter. “Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya.” Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama (Islam) semata-mata dogma atau doktrin.

Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian terhadap 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya 23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat dimulai pukul 02.00-03.30 sebanyak 11 rakaat, masing-masing dua rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya, hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya (Paramita, Prodia dan Klinika).

Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh dengan orang yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas bertahajjud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menanggulangi masalah 

Sumber ; Islampos
Raih Amal shalih sebarkan ini :

+ komentar + 2 komentar

Anonymous
December 6, 2012 at 11:06 PM

Universitas Surabaya ga punya jurusan kedokteran oi, jgn bikin berita palsu

Anonymous
December 7, 2012 at 1:19 PM

@Anonim

mari kita buktikan, siapa yg memberikan kepalsuan, anda, atau kami...

anda menulis "Universitas Surabaya ga punya jurusan kedokteran oi, jgn bikin berita palsu"

Saya jelaskan faktanya kepada anda :
1. Prof Mohammad Sholeh, adalah Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya
2. Prof Mohammad Sholeh, adalah Pimpinan Klinik Terapi Shalat Tahajud di Masjid Al-Akbar, Surabaya

Lalu, Penipuan anda adalah :
1. mendefinisikan tulisan tidak menggunakan otak yang jernih, karena yg di maksud adalah IAIN SURABAYA, pdahal diatas sudah di tulis, IAIN SURABAYA...
2. Universitas Surabaya itu sebutan yg umum untuk sebuah universitas di surabaya. lebih definisi lagi bukan UBAYA tapi IAIN SURABAYA SUNAN AMPEL
3. UBAYA tidak mempunyai jurusan kedokteran??
tapi di UBAYA punya jurusan FAKRMASI, memang aneh cara berfikir anda bung anonim yg tidak berani menampilkan ID di comment...
4. Entah anda mencari kesalahan atau memang anda memang ketinggalan zaman dan tidak mau meneliti selanjutnya,,, silahkan tanya ke mbah goggle yg sudah banyak memuat tentang Prof Muhammmad Soleh...

Silahkan berkomentar

Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islamic Defenders Community - All Rights Reserved
Islamic Defenders Community | Komunitas Pembela Islam