Warga Kota Di Inggris Dukung Gereja Diubah Menjadi Islamic Center

Islamic Defenders - MENOLAK seruan dari partai anti-Muslim, warga Inggris di Shropshire County di perbatasan Welsh menyuarakan dukungan mereka untuk mengubah bekas gereja Presbyterian dari abad-19 di kota itu menjadi Islamic Center.

“Ini hal yang sangat baik di mana warga Muslim akan mendapatkan pusat agama dan sosial mereka sendiri di Oswestry,” kata Iris Gordijn mengatakan kepada surat kabar The Star Shropshire pada hari Jumat 14 Desember 2012 kemarin.
“Saya sepenuhnya mendukung rencana ini.”

Kontroversi dimulai setelah Masyarakat Muslim Oswestry meminta izin untuk mengubah bekas bangunan Gereja Presbyterian dari abad ke-19 di kota tersebut menjadi tempat umat Islam melakukan aktivitas ibadah.

Kemudian, partai sayap kanan, Partai Nasional Inggris (BNP) mendesak warga untuk menulis surat ke dewan Shropshire agar menolak rencana tersebut, yang saat ini dipakai menjadi pusat bisnis furnitur.
Anggota dari partai sayap kanan memperingatkan bahwa mereka akan menggelar aksi tindakan terkait atas rencana untuk menciptakan pusat ibadah baru umat Islam itu.

Laporan ke dewan Shropshire mengatakan bentuk bangunan asli akan tetap utuh dan lantai atas di belakang bangunan akan dibuat menjadi datar. Dewan Shropshire sendiri akan memberikan putusan mereka pada 11 Januari 2013.

Menolak seruan BNP, hampir 30 orang telah memberikan dukungan mereka atas rencana tersebut dengan hanya lima keberatan yang diterima.
“Membawa kembali bangunan yang tidak terpakai menjadi bisa digunakan akan menjadi sesuatu yang baik untuk kota ini,” kata Andrew Meredith, salah seorang warga yang mendukung perubahan fungsi bekas gereja tersebut.

Menciptakan Islamic Center sendiri akan mengakhiri pencarian 10-tahun menemukan tempat ibadah bagi komunitas Muslim di kota ini.
Komunitas muslim biasanya bertemu di Eastern Oswestry Community Centre untuk shalat jumat dan juga untuk acara keagamaan besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri.

“Selama 10 tahun terakhir ini kami telah mencoba untuk mendapatkan tempat untuk beribadah di daerah ini,” ujar George Miah, kepala penasehat Masyarakat Muslim Oswestry.
“Ini bisa menjadi tempat untuk berbagi bermacam sudut pandang, perbedaan budaya dan saling kesepemahaman warga.

“Anak-anak kita dan anggota perempuan bisa bersama-sama dan mengajak masyarakat untuk minum secangkir teh dan saling berbagi pandangan.”(fq/islampos/oi)