sumber: fcbarcelona.com |
Islamic Defenders - BARCELONA - Dalam
pernyataan di situs internetnya, Barcelona membantah telah mengundang
Shalit ke pertandingan dua musuh bebuyutan yang dikenal dengan istilah
El Clasico.
"Klub tidak mengundang Shalit ke
pertandingan namun menerima permintaan untuk menonton pertandingan
selama kunjungannya ke Barcelona," tulis pernyataan klub disitus
resminya fcbarcelona.com.
Sebagai balasan, Barcelona
mengundang tiga warga Palestina untuk menyaksikan pertandingan melawan
Real Madrid, Minggu 7 Oktober mendatang. Undangan itu sebagai tanggapan
atas seruan Hamas agar media memboikot Barcelona karena memberi tiket
kepada serdadu Israel, Gilad Shalit, yang sempat ditawan Hamas selama
lima tahun di Jalur Gaza.
Barca juga menegaskan selalu
ingin mendorong perdamaian dan harmoni di Timur Tengah dan menyebutkan
bahwa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, secara resmi disambut di
fasilitas milik klub ketika berkunjung ke Barcelona, Juli 2011.
Mahmoud al Sarsak sempat ditahan Israel selama 3 tahun |
"Dengan cara yang sama
ketika menerima permintaan Shalit, klub juga menerima permintaan
Kedutaan Besar Palestina untuk memperluas undangan kepada tiga delegasi
Palestina."
Ketiga orang yang akan menonton
El Clasico di Nou Camp tersebut adalah duta besar Palestina, Amer Odah,
Presiden Persatuan Sepakbola Palestina, Jibril Rajoub, dan seorang
pemain sepakbola Palestina, Mahmoud al Sarsak.
Al Sarsak sempat ditahan selama tiga tahun di Israel dan melakukan aksi mogok makan sebelum dibebaskan.
Reaksi Boikot Kian Meluas
Berita tentang Gilad Shalid yang diberikan tiket dari Barcelona ke Nou Camp mengundang reaksi meluas di wilayah Palestina.
Sebuah
Organisasi Tahanan di Gaza menyatakan undangan itu sebagai tameng
kejahatan baru Zionis di balik olahraga dan mempertanyakan keputusan
Barcelona -yang dianggap bermartabat- untuk mengundang Shalit yang
disebut sebagai pembunuh dan penjahat.
Sementara pers Palestina menyerukan agar asosiasi olahraga dan sepak bola di dunia Arab menyampaikan protes resmi.
Seorang pejabat Hamas, Attallah
Abu Al Subah, mengatakan pada Kamis 27 September bahwa tidak akan ada
stasiun TV di Gaza yang menyiarkan pertandingan Barcelona dan tidak akan
ada pula surat kabar yang memberitakan klub itu.
Barcelona merupakan tim yang paling populer di Palestina dan banyak orang yang mengenakan kaus klub tersebut.
*Sumber: FcBarcelona.com/
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik