Para peneliti mengingatkan para wanita yang menjalani diet Atkins, sebab ternyata jenis diet tersebut berbahaya dan bisa memicu penyakit jantung sampai stroke.
Peneliti tersebut menemukan pola makan rutin yang mengandung protein tinggi namun rendah karbohidrat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25%. Kini para ahli pun mendorong para wanita agar lebih memperhatikan diet yang seimbang daripada hanya memotong asupan kentang, roti, nasi, dan pasta.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Yunani dan Swedia ini melibatkan 43.400 wanita berusia 30-49 tahun. Catatan kesehatan mereka diperiksa dan ditemukan bukti bahwa mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke sebanyak 28%.
Victoria Taylor, ahli diet dari British Heart Foundation yang tidak terlibat dalam penelitian pun berpendapat keseimbangan dalam diet sebaiknya perlu dijaga.
"Jangan berpikiran Anda harus memilih antara karbohidrat atau protein. Makan segala jenis makanan, daripada berhenti mengonsumsi salah satunya, akan menyehatkan dari luar dan dalam," tuturnya.
Diet Atkins sendiri merupakan program penurunan berat badan yang menyarankan Anda mengonsumsi telur dan daging asap ketika sarapan, salad ayam untuk makan siang, kemudian ikan dan brokoli saat makan malam. Penemu diet ini adalah Robert Atkins yang akhirnya meninggal pada tahun 2003 lalu karena serangan jantung setelah kepalanya terbentur es batu di usia 72 tahun.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail (28/06), studi ini telah dilaporkan dalam situs resmi British Medical Journal.
Peneliti tersebut menemukan pola makan rutin yang mengandung protein tinggi namun rendah karbohidrat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25%. Kini para ahli pun mendorong para wanita agar lebih memperhatikan diet yang seimbang daripada hanya memotong asupan kentang, roti, nasi, dan pasta.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Yunani dan Swedia ini melibatkan 43.400 wanita berusia 30-49 tahun. Catatan kesehatan mereka diperiksa dan ditemukan bukti bahwa mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke sebanyak 28%.
Victoria Taylor, ahli diet dari British Heart Foundation yang tidak terlibat dalam penelitian pun berpendapat keseimbangan dalam diet sebaiknya perlu dijaga.
"Jangan berpikiran Anda harus memilih antara karbohidrat atau protein. Makan segala jenis makanan, daripada berhenti mengonsumsi salah satunya, akan menyehatkan dari luar dan dalam," tuturnya.
Diet Atkins sendiri merupakan program penurunan berat badan yang menyarankan Anda mengonsumsi telur dan daging asap ketika sarapan, salad ayam untuk makan siang, kemudian ikan dan brokoli saat makan malam. Penemu diet ini adalah Robert Atkins yang akhirnya meninggal pada tahun 2003 lalu karena serangan jantung setelah kepalanya terbentur es batu di usia 72 tahun.
Seperti yang dilansir dari Daily Mail (28/06), studi ini telah dilaporkan dalam situs resmi British Medical Journal.
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik