Pages

Thursday, July 26, 2012

Sang Barsesho – Ulama Besar Itu Terperangkap Kedalam Jebakan Iblis

Rayuan Wanita
Banyak kisah- kisah dalam Al- Qur’an maupun Hadist Shohih yang menceriterakan bagaimana Iblis dengan segala daya dan upayanya termasuk dengan menggunakan  rayuan gombal seorang wanita untuk memperdayakan ummat manusia, tidak terkecuali godaan kepada para Ulama Besar bahkan kepada Nabi Allah, seperti Nabi Yusuf yang dirayu oleh Zulaikha yang cantik lagi bangsawan, dimana suaminya sang bangsawan Mesir terlalu sering meninggalkannya kesepian seorang diri. Nabi Yusuf selamat karena melihat “Burhan”, cahaya ilahiyah yang meresap didalam jiwanya (Q.S. Yusuf).
Atau kiyai Juraij, yang difitnah oleh pelacur yang hamil dengan seorang penggembala kambing yang akan merasa lebih terhormat bila semua orang percaya bahwa yang menghamilinya adalah kiyai Juraij, sebagaimana para TKW korban perbuatan asusila zaman sekarang  yang akan lebih gagah bila ia mengaku digagahi majikan daripada mengakui fakta sebenarnya bahwa ia bergaul bebas dengan para sopir dari Bangladesh, India atau Pakistan. Kiyai Juraij juga selamat karena adanya kesaksian dari suara bayi dalam kandungan ibu penfitnah itu. (Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim, lihat pada Riyadhus Sholihin bab Keutamaan  Muslim Yang Lemah & Fakir Miskin. No.8)
Ternyata kisah- kisah seperti ini akan terus terjadi bahkan akan terus berulang melewati batas- batas kultur, bangsa dan negara. Pada masa sekarang kita mengenal kisah- kisah seperti ini yang sedang hangat. Seperti pada kasus Swami anand, seorang GURU dari India yang amat terkenal sampai ke Eropa, yang ketangkap kamera sedang bercumbu dengan seorang actrees dari Srilangka atau Anand Krishna yang sedang diusut kebenaran pengaduan para korban pelecehan sexualnya.
Sebagian dari mereka selamat, seperti pada kasus Nabi Yusuf, Syekh Juraij maupun Tiga orang yang terjebak kedalam runtuhan gua. (Insyaallah kissahnya akan dibahas lain waktu).
Diantara mereka yang tidak selamat  bahkan akhirnya menjadi kafir adalah seorang Ulama besar pada zaman sebelum Ummat Muhammad, yakni BARSHISHO.
Kisah Barshisho
Kisah Barshisho secara singkat diceriterakan oleh Rasulullah melalui sebuah hadist Shohih riwayat  Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohihnya (Durroh halaman 67). Namun kemudian ceriteranya berkembang dari sumber- sumber Israiliyyat menjadi beberapa versi  yang pada intinya menggambarkan bahwa seseorang, betapa sholeh pun, tak boleh membanggakan dan sombong dengan kesalehannya, karena pada detik- detik terakhir, kesalehannya bisa saja terhapus dan hidup berakhir dengan Su’ul Khotimah. Naudzubillaahi mindzaalik.
Diantara beberapa versi ceritera itu adalah seperti berikut ini:
Kissahnya dimulai bahwa pada zaman nabi-nabi ummat terdahulu itu ada seorang Ulama’ besar yang telah ber-ibadah kepada Allah selama lebih dari seratus tahun (dalam kitab tersebut dua ratus tahun) dengan sangat ikhlas dan tekun, sehingga ketika ia sholat, sajadahnya terangkat keudara. Iapun sangat dicintai Allah sehingga doa- doanya dikabulkan. Maka banyaklah orang yang datang kepada beliau dengan segala hajat dan kebutuhan.
Malaikat pun sering memperbincangkan beliau dan mengagumi beliau, bahkan mereka percaya bahwa Barshisho akan memperoleh sorga yang mulia, setan Iblispun telah berputus asa menggoda dan ingin menjatuhkan Barshisho, sampai tatkala kemudian ia mencuri dengar firman Allah kepada para malaikat pengagum Barshisho: Bahwa belum tentu seseorang yang nampak awalnya baik, akan berakhir hidupnya juga dengan baik.  Maka Setanpun timbul semangatnya lagi untuk menggoda Barshisho dan kini menggunakan jurusnya yang paling ampuh, yakni dengan menggunakan kekuatan kecantikan dan rayuan seorang wanita.
Telah masyhur dan tersebar luaslah berita bahwa Barshisho bisa mengobati penyakit-penyakit sihir dan penyakit lainnya karena kedekatan pengabdiannya kepada Allah. Akhirnya setan menggunakan kondisi ini dengan memanfaatkan anak Raja yang berkuasa saat itu. Anak raja itupun dikerjain oleh setan sehingga anak raja yang cantik itupun sakit parah yang tak kunjung sembuh walau telah mencoba berobat kemancanegara. Seorang kakek tua penasehat Negara menyarankan kepada Raja agar membawa putrinya untuk berobat ke Barshisho. Maka diturutilah nasehat seorang kakek tua yang sebenarnya penjelmaan Iblis itu, dan berobatlah ia ke Barshisho.
Disinilah syaitan mulai memainkan perannya, ia (dalam wujud manusia) menyarankan kepada raja, “Karena ia sakitnya parah, ia harus dirawat inap dirumah Barshisho, jangan hanya sekedar rawat jalan”.
Awalnya Barshisho mengobati pasien dengan tekun, apalagi ia adalah seorang putri raja. Namun kemudian Iblis merasuki hatinya dan menggoda nya melalui kecantikan paras sang putri dan kemolekan tubuhnya yang terus menerus ada dibawah pengawasan dan terapinya. Lama-kelamaan jebol juga pertahanan iman Barshisho tidak kuat godaan berupa wanita dengan wajah nan cantik jelita, masih muda lagi, dan dalam keadaan tak berdaya. Maka terjadilah sesuatu yang seharusnya tak patut terjadi dan akhirnya putri raja itu  hamil.
Karena putri raja itu hamil, Barshisho gelisah dan malu, saat itu masuklah Iblis ke dalam pikiran Barshisho: “Apa kata orang, Barshisho yang sholih itu telah menghamili anak raja? Malu dong!  maka bunuh saja, toh tidak ada yang tahu”. Akhrinya putri raja itu dibunuhnya, dikubur di belakang rumahnya dan disamarkan kuburannya dengan tanaman dan sampah. Sudah berzina, besar dosanya; membunuh pula, bertambah besar lagi dosanya.
Karena anaknya hilang, lama-lama raja mencari-cari. Dikatakan oleh Barshisho bahwa anaknya sudah pulang. Iblis yang menjelma menjadi seorang kakek itupun pun muncul lagi memberikan wejangan kepada sang raja, “Anakmu tidak pulang, tetapi pasti telah dibunuh oleh Barshisho, coba periksa di belakang rumahnya”.  Maka segera disuruhlah anggota Reserse dan PusLabFor untuk menyelidiki kemungkinan itu, dan ternyata benar disana ada kuburan baru yang disamarkan. Dibongkarlah kuburan itu dan setelah dibuktikan, ternyata benar bahwa anaknya telah dibunuh Barshisho, akhirnya dibawah pengadilan kerajaan, ditetapkanlah hukuman mati bagi Barshisho di pedang Algojo, dan sebelumnya diikat dan dirantai disebuah tiang untuk menjadi tontonan orang.
Sebelum dihukum mati, setan muncul lagi dalam bentuk manusia di hadapan Barshisho, “Barshisho, aku bisa menyelamatkanmu, hanya syaratnya kamu harus menyembah kepadaku”. Kata Barshisho, “Bagaimana aku bisa melakukan itu, sedangkan badanku diikat seperti ini?” Kata Iblis, “Cukup engkau sujud batin saja atau engkau anggukkan kepalamu saja bahwa itu adalah permintaanmu kepadaku, maka akan selesailah masalahmu”.
Kata Barshisho, “Saya tidak mau, itu adalah perbuatan syirik”.
Kata syaitan, “Jangan khawatir, tidak apa-apa, nanti setelah engkau selamat, engkau bisa bertaubat dan beribadah lagi dan memulai hidup yang baru”.
Akhirnya apa yang disarankan oleh setan itu dilakukannya. Maka tertawalah setan sambil berlalu dan berkata: “Kena Lu!!!”. Maka datanglah algojo untuk menghukum mati Barshisho, akhirnya ia mati dalam keadaan hina dan syirik. ……….Naudzubillahi mindzaalik.
Akankah berhenti kisah- kisah seperti ini? Tidak.!!! Sejarah akan terus berulang: “LE HISTORIE LE REPETIE”.
Karena itu mari amalkan do’a Nabi Muhammad SAW agar akhir hayat kita tetap didalam ridho ilahy:

ﺍﻟﻟﻬﻡ ﺇﻨﺎﻧﺴﺌﻟﻚ ﺍﻟﻬﺪﻯ ﻮﺍﻟﺘﻗﻰ ﻭﺍﻟﻐﻧﻰ ﻮﺍﻟﻌﻔﺎﻒ ﻮﺤﺴﻦ ﺍﻟﺨﺎﺘﻤﺔ

“Ya Allah, kami memohon kepadaMu PETUNJUK, KETAQWAAN, KEKAYAAN HATI, KEHORMATAN DIRI, dan AKHIR HIDUP YANG BAIK”

No comments:

Post a Comment