Islamic Defenders - “ORANG-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)
Ada
hal menarik yang ditemukan oleh Dr. Wali Al Qodhi ketika mencoba
meneliti pendidikan anak-anak Yahudi. Berdasarkan penelitiannya,
setidaknya ada tiga materi pelajaran di Yahudi yang memakai pendekatan
Talmud, yaitu Sejarah, Geografi dan Bahasa Ibrani. Bahasa Ibrani memang
sangat penting bagi Yahudi, menghilangkan bahasa Ibrani sama dengan
memutus sejarah Yahudi itu sendiri.
Namun menariknya karena
pendekatan Bahasa Ibrani adalah talmud, maka kita dapat saksikan
bagaimana pelecehan Yahudi terhadap orang-orang diluarnya. Dalam bahasa
Talmud, maka wanita non Yahudi akan disebut dengan istilah Shiksa.
Shiksa sendiri adalah kata turunan dari kata Ibrani “shegitz” yang
mengacu pada bangkai babi.
Tidak hanya itu, istilah Shiksa juga
mengacu kepada terminologi gadis penggoda yang penuh tipu daya.
Orang-orang Yahudi kerap menganggap Shiksa bekerja untuk menarik
perhatian laki-laki Yahudi. Karenanya tak heran, orang yang menikah
dengan wanita non Yahudi akan sangat hina sekali di mata kaum Yahudi.
Dan para orangtua tahu betul bagaimana menjauhkan anak lelakinya untuk
tidak terjerumus pada pernikahan beda agama ini. Tidak ada orangtua
Yahudi yang ingin memiliki menantu yang disebut oleh kaumnya dengan
bangkai babi dan wanita jalang.
“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.”(Talmud IV/4/81 dan 82ab)
Jadi
Shiksa sangat menjadi ancaman bagi kelangsungan kehidupan moralitas
Yahudi. Tidak segan kaum Yahudi orthodoks juga menyematkan kata Shiksa
bagi siapa saja wanita Yahudi yang gagal mengikuti moralitas ajarannya.
Kaum-kaum Yahudi yang malas mempelajari agamanya dan jauh dari
kepribadian luhur Yahudi akan ditakut-takuti dengan sebutan Shiksa.
Sebuah sindiran yang membuat para wanita Yahudi berfikir ulang untuk
tidak malas belajar agama.
Sindiran ini betul-betul terasa dalam
pendidikan Yahudi saat ini. Doktrin wanita non Yahudi adalah wanita
jalang menjadi keniscayaan untuk ditelan bulat oleh anak-anak Yahudi.
Lihatlah ketika Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror
Israel, melakukan penelitian terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah
dasar tentang perasaan terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka.
Kepada anak-anak Israel itu, Ary memberikan sehelai kertas dan pensil,
lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak
Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka.” Dan apa yang
terjadi? Ary Syerabi mendapatkan kalimat mengejutkan dari anak perempuan
Israel usia 8 tahun untuk anak perempuan muslim.
“Sharon (PM.
Israel, red.) akan membunuh*kalian dan semua penduduk kampung dan
membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami,
wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana
kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya
mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan
dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…”.
Dan gambar yang dimaksud
anak perempuan Israel itu adalah sebuah sosok Ariel Sharon dengan kedua
tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan
darah.
Home »
Kristologi
» Bangkai Babi, Sebutan Zionis Bagi Wanita Non Yahudi
Bangkai Babi, Sebutan Zionis Bagi Wanita Non Yahudi
Written By Anonymous on Wednesday, December 19, 2012 | 2:37 PM
Label:
Kristologi
Silahkan berkomentar
Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik