Headlines News :
Home » » Imam Maksum Shalat Sambil Mabok?

Imam Maksum Shalat Sambil Mabok?

Written By Anonymous on Wednesday, August 1, 2012 | 1:47 AM

Ali bin Abu Thalib, imam syiah yang ditunjuk oleh Nabi SAWA untuk menggantikannya, ternyata shalat sambil mabok. Dia shalat setelah menenggak minuman (keras). Teladan yang tidak patut ditiru dari imam maksum.
Berikut ini adalah penerapan metodologi syiah terhadap imam syiah sendiri, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Pada suatu hari, Ali bin Abi Thalib minum minuman (keras), lalu setelah mabok, tibalah waktu shalat. Ali pun menjadi imam. Namanya saja orang mabok, dia tidak sadar apa yang diucapkannya. Akhirnya Ali pun ngawur dalam membaca Al Qur’an. Surat apa yang dibacanya dengan ngawur? Ali membaca surat Al Kafirun.

Surat Al Kafirun adalah surat pendek yang disunnahkan untuk dibaca pada shalat-shalat sunnah, contohnya adalah shalat sunnah qabliyah fajar, yang dilakukan sebelum shalat subuh. Meski surat pendek, ayat-ayat surat al kafirun bunyinya mirip, jadi bisa jadi orang salah. Apakah mungkin orang salah dalam membaca surat pendek? bisa jadi. Orang yang baru jadi imam dan grogi, biasanya terbolak balik dalam membaca ayat. Dan kali ini, yang salah membaca ayat adalah sang imam maksum, Ali bin Abi Thalib. Imam yang konon tugasnya menjaga Al Qur’an.

Ali bin Abi Thalib berkata : Abdurrahman bin Auf menghidangkan makanan dan khamr untuk kami, lalu kami pun mabok, dan waktu shalat pun tiba, mereka menyuruhku untuk menjadi imam, aku membaca surat : Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun, Laa A’budu maa ta’budun, wa nahnu na’budu maa ta’budun…..

Ad Dur Al Mantsur jilid 2 hal 164-165, dari Abd bin Humaid dan Abu Dawud, Tirmidzi menyatakan shahih, Nasa’I, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, An Nahhas, dishahihkan oleh Al Hakim, Hasyiah Raddul Muhtar jilid 4 hal 202, Nailul Authar jilid 9 hal 53, Muntakhab Musnad Abd bin Humaid hal 56, Sirah Al Halabiyah jilid 2 hal 725 (Darul Ma’rifah), Takhrij Ahadits wal Atsar jilid 1 hal 322, Tafsir Ibnu Abi Hatim jilid 3 hal 958, Lubabun Nuqul hal 63, Zadul Masir jilid 2 hal 128,  Tafsir Qurthubi, Sunan Tirmidzi, Aunul Ma’bud jilid 10 hal 77 , tafsir At Tsa’alibi jilid 2 hal 241, Fathul Qadir jilid 1 hal 472, Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 hal 500 ( darul ma’rifah) tafsir Al Khazin jilid 1 hal 358. Lihat Kanzul Ummal jilid 2 hal 248.

Dari Ikrimah: .. , Ali membuat makanan dan minuman (keras), lalu mereka minum, lalu Ali menjadi imam shalat maghrib, dan membaca : qul yaa ayyuhal kaafiruun, hingga selesai, dan membaca : fa laisa lii diin, wa laisa lakum diin………

Durr Al Mantsur jilid 2 hal 165, dari Ibnul Mundzir, Fathul Qadir jilid 1 hal 472.

 ..lalu menghidangkan pada mereka berdua minuman (keras), lalu Ali menjadi imam shalat maghrib, dan membaca surat al kafirun, dan salah membaca..


Sunan Abu Dawud jilid 3 hal 225 (darul fikr), sunan al kubra,  Al Baihaqi, jilid 1 hal 389, Takhrij Ahadits wal Atsar jilid 1 hal 323, Kanzul Ummal jilid 2 hal 386, Tafsir Al Khazin jilid 2 hal 358.

Sekali lagi, ini adalah penerapan metodologi syiah dalam memandang sahabat Nabi.


Bagi kami, apa pun yang terjadi, Ali adalah sosok sahabat yang mulia lagi terhormat, wajib kita hormati dan kita junjung tinggi-tinggi. Setinggi-tingginya kita menjunjung Ali, posisinya tetap di bawah Allah dan RasulNya.


Terjemahan surat al Hasyr ayat 10.

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."


Pelajaran yang bisa diambil, kita harus memohon agar Allah mengampuni kesalahan orang-orang sebelum kita. Jika sahabat kita hujat karena kesalahan yang mereka lakukan, mestinya Ali pun tak luput dari hujatan kita.

Ataukah shalat sambil mabok bukanlah sebuah kesalahan?


Syiah akan menjawab dengan hadits-hadits kemuliaan Ali, hadits-hadits tentang kewajiban mencintai Ali. Mereka tidak sadar, bahwa hadits-hadits itu berasal dari kitab sunni. Artinya, ahlussunnah tidak perlu diajarkan untuk mencintai Ali bin Abi Thalib.
Sepertinya syiah tidak sadar, bahwa dalam khazanah hadits ahlussunnah terdapat banyak hadits shahih tentang keutamaan sahabat.Tapi hadits-hadits itu terlewatkan oleh syiah, tidak pernah terjamah.
Dalam literatur hadits syiah sendiri, tidak ada satu hadits Nabi yang shahih dan tersambung sanadnya, tentang keutamaan Ali bin Abi Thalib.
Raih Amal shalih sebarkan ini :

Silahkan berkomentar

Gunakan sopan santun sebagai tanda orang yang berakhlaq baik

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Islamic Defenders Community - All Rights Reserved
Islamic Defenders Community | Komunitas Pembela Islam